Sunday, December 27, 2015

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif (Aplikasi Metro Mini)


Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Belakangan ini, banyak masalah yang menimpa Metro Mini di Ibu Kota. Salah satunya yang terjadi kemarin di Tubagus Angke pada 6 Desember 2015. Ini menjadi suatu masalah karena apa sudah kita ketahui seperti supir yang ugal-ugalan demi penumpang dan juga kendaraan yang di pakai tidak layak jalan. Tidak berarti semua supir atau kendaraan Metro Mini masuk ke dalam kategori tersebut. Ini lah yang mendasari kenapa ide untuk membuat aplikasi Metro Mini ini.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, dapat di identifikasikan masalah yang ada sebagai berikut: Batasan Masalah
1.      Bagaimana cara memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang metro mini?
2.      Bagaimana cara aga supir bisa hidup tentram tanpa harus ugal-ugalan di jalan demi mengejar setoran?
C.     Batasan Masalah
Dalam penulisan proposal ini maka kami membatasi pembahasan masalah yang ada yaitu:
1.      Bagaimana mengetahui supir Metro Mini yang terpecaya?
2.      Bagaimana mengetahui kondisi kendaraan Metro Mini?
3.      Bagaimana mengetahui pemberhentian Metro Mini di halte selanjutnya?
D.    Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah tersebut, maka permasalahan dalam proposal ini dapat di rumuskan yaitu “Bagaimana menciptakan transportasi Metro mini yang aman dan nyaman”
E.     Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan aplikasi Metro Mini ini:
1.      Memudahakan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui dimana saja halte Metro Mini.
2.      Memudahkan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui identitas supir.
3.      Memudahkan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui kendaraan yang digunakan supir.
F.      Kegunaan Penelitian
Kegunaan Aplikasi ini adalah untuk mempermudah pengguna Metro Mini dalam mendapatkan informasi Metro Mini tersebut. Dengan begitu pengguna merasa aman dan nyaman dengan mengetahui terlebih dahulu profile Supir serta Kendaraan yang akan dinaiki nya.


Bab II
Landasan Teori
A.    Pengertian
Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris: software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
  1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
  1. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
  1. Perangkat lunak informasi kerja
  1. Perangkat lunak media dan hiburan
  1. Perangkat lunak pendidikan
    • Manajemen ruang kelas
    • Manajemen survei
    • Manajemen pelatihan
    • Perangkat lunak kesiapan penjualan
  1. Perangkat lunak pengembangan media
  1. Perangkat lunak rekayasa produk
Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
             
Bab III
A.    Tempat dan Waktu Penelitian

Hari/Tanggal : Senin, 4 Januari 2016
Pukul : 10.00 WIB – 17.00 WIB
Tempat : Jalan Tubagus Angke
B.     Metode Penelitian
• Metode Kualitatif, adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
• Metode Kuantitatif, Penelitian ini didasari oleh suatu filsafat positivisme yang mengacu pada fenomena-fenomena objektif serta dikaji secara kuantitatif. Memaksimalkan objektivitas desain dalam penelitian dengan memakai angka-angka, struktur, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol. Di dalam penelitian kuantitatif ada beberapa metode yakni : deskriptif, survei, komparatif, penelitian tindakan, korelasional, dan ekspos facto.
• Metode Deskriptif, merupakan sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang berlangsung saat ini maupun yang lampau. Seperti : berapa lama orang dewasa menghabiskan waktunya untuk bekerja. Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan da dalam langkah-langkah perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan (developmental studies). Ada 2 sifat di dalam penelitian perkembangan yakni longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu..
C.     Instrumen
Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sudah dilakukan sejak awal. Proses pengumpulan data meliputi aktor (informan), aktivitas, latau, atau konteks terjadinya peristiwa. Sebagai “alat pengumpul data” (konsep human instument), peneliti harus pandai-pandai mengelola waktu yang dimiliki, menampilkan diri, dan bergaul di tengah-tengah masyarakat yang dijadikan subyek penelitiannya. Dan penelitian kualitatif bukan hanya sekedar terkait dengan kata-kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam penelitian kualitatif adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan diamati.
Adapun proses pengambilan data kualitatif biasanya dilakukan dengan cara partisipant observation (pangamatan terlibat), yaitu dengan cara peneliti melibatkan diri dalam kegitan masyarakat yang ditelitinya, sejauh tidak mengganggu aktifitas keseharian masyarakat tersebut. Pengamat terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang bersangkutan dan tidak menyembunyikan diri. Harapan dilakukannya proses ini adalah peneliti dapat menemukan makna dibalik penelitian yang dilaksanakannya, baik tentang prilaku ucapan ataupun simbol-simbol yang ada di masyarakat (Idrus, 2009: 149).
Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Observasi/ pengamatan, merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisipatif. Maksudnya, pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti

D. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah selesai merancang pembuatan aplikasi Metro Mini untuk Pemkot DKI Jakarta, jika tidak ada kendala mungkin aplikasi ini akan berguna bagi masyarakat untuk mengetahui profile dari Supir dan juga kendaraan yang akan di naikinya, sehingga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman.

4.2 Saran

Sebaiknya dalam pembuatan aplikasi ini, di barengi dengan pemilihan supir yang berkualitas dan terlatih dalam mengendrai metro mini ini, karena jika hanya terpaku dengan aplikasi tetapi tidak dibarengi dengan seleksi yang ketat untuk supir, maka rasa nyaman dan aman belum bisa terpenui untuk masyarakat pengguna metro mini.
 
E.    Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi
http://feryboys.blogspot.co.id/2014/03/contoh-proposal-penelitian-kualitatif.html
No comments:

Saturday, November 14, 2015

Istilah-Istilah Karangan

1.    Frasa


Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.Ciri-ciri frasa :

a.    Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
b.    Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
c.    Mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
d.    Bersifat nonpredikatif.

Contoh frasa :
a.    gunung tinggi
b.    guru bahasa Indonesia
c.    dengan tangan kiri
d.    tidak harus belajar
e.    membanting tulang
f.    ayah ibu
g.    kepada orang tua

Kategori Frasa


a.    Berdasarkan jenis / kelas kata frasa terbagi menjadi :


    a.    Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.Dapat berfungsi menggantikan kata benda.

        Contoh :
        buku tulis
        lemari besi
        ibu bapak

    b.    Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.

        Contoh :
        sedang belajar
        akan dating
        belum muncul
        baru menyadari
        tidak mandi

    c.    Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.

        Contoh :
        cukup pintar
        tidak cantik
        hitam manis
        murah sekali
        agak jauh

    d.    Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.

        Contoh : 
        di rumah
        dari Bandung
        ke pantai
        dengan tangan kiri
        oleh mereka
        kepada nenek

b.    Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :

    a.    Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).

        contoh :
        kuda hitam (DM)
        anak ayam (DM)
        sudah datang (MD)
        dua orang (MD)

        Macam-macam frasa endosentris:
            i.    Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.

                contoh :
                ibu kandung (DM)
                rumah ibu (DM)
                tiga ekor (MD)
                seorang anak (MD)
                rumah bersejarah (MD)

            ii.    Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).

                contoh :
                Farah, si penari ular sangat cantik
                D               M
                Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB.
                D                     M

            iii.    Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara).

                contoh :
                ayah ibu
                susah senang
                warta berita
                sunyi sepi
                tua muda

    b.    Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.

        contoh :
        dari Bandung
        kepada teman
        di kelurahan
        ke atap rumah
        pada malam hari

c.    Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi:

        a.    Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi).

            contoh :
            Ayah membeli kambing hitam.
            Meja hijau itu milik adik.
        Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan / memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).

            Contoh :
            Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
            Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.

        b.    Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat  disisipi kata lain.

            Contoh :
            orang tua → orang yang tua
            meja hijau → meja yang hijau

        c.    Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis.

            Contoh :
            Anak Pak Lurah / sangat cantik.
            Gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari Jawa.

    Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat.


2.    Klausa


    Klausa ialah satu unit rangkaian perkataan yang mengandung subjek dan predikat yang menjadi konstituen kepada ayat. Klausa merupakan ayat yang membentuk ayat majemuk. Klausa terbagi kepada dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa tak bebas.

    a.    Klausa bebas

        Klausa bebas ialah klausa yang boleh berdiri dengan sendiri dan apabila diucapkan dengan intonasi yang sempurna, klausa bebas ini akan menjadi ayat yang lengkap.

        Contoh : Ahmad menari. (klausa bebas)

    b.    Klausa tak bebas

        Klausa tak bebas ialah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan dalam ayat majemuk, klausa tak bebas ini dipancangkan ke dalam klausa bebas atau klausa utama.
            Contoh :
            1.   Dia lulus dalam ujian karena belajar bersungguh-sungguh.
            2.   Dia lulus dalam ujian (klausa utama / klausa bebas)
            3.   karena belajar bersungguh-sungguh (klausa tak bebas)

3.    Kalimat

    Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan linguistik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis.

    Linguistik

    Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.

    Contoh :
    Ayah pergi ke kantor jam 7 pagi.
    Adik sedang bermain bola di lapangan.

4.    Paragraf


Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Contoh Paragraf :

       Aksi para nasionalis dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu statis dan etnisis. Para statis berjuang atas nama negara yang diyakini sebagai tumpuan segala harapan dan aspirasi politiknya. Para etnisis berusaha mempertahankan independensi kelompok etniknya dari supremasi kekuasaan kelompok lain. Ternyata, dari dua kategori itu, nasionalisme Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Nasionalisme Indonesia memiliki sifat yang tidak antagonis terhadap fakta multi-etnik, multi-kultur, multi-agama, dan multi-lingual. Dasar dan falsafah negara Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika, dapat mencegah nasionalisme Indonesia berubah menjadi fasisme Indonesia.

Syarat sebuah paragraf

Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :

1. Kalimat Pokok


Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

2. Kalimat Penjelas


Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik

a.   Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai   keseluruhan tulisan.

b.   Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.





Refrensi: http://herulfh.blogspot.co.id/2013/03/beberapa-istilah-dalam-ragam-bahasa.html 



No comments:

Sunday, October 11, 2015

Tugas Bahasa Indonesia Mengenai Definisi

I. Pengertian Definisi

    Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi ialah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.

    Selain itu, definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian. Definisi merupakan usaha para ilmuwan untuk membatasi fakta dan konsep.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.web.id/definisi) :
    definisi/de·fi·ni·si/ /définisi/ n 1 kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan (arti); 2 rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi;
    -- berputar definisi yang tidak dapat dipahami karena tidak ada yang diberi definisi, biasanya hanya diberi sinonim; definisi melingkar;
    -- biverbal definisi yang berupa sinonim atau padanan kata;
    -- demonstratif definisi yang berupa penunjukan objek, benda, atau peristiwa konkretnya;
    -- melingkar definisi berputar;
    -- metaforis definisi berupa pemberian kiasan atau tamsilnya;
    -- nominal definisi berupa makna kata dengan keterangan turunan dan pemakaian kata itu;
    -- ostensif cara menggambarkan suatu konsep dengan mengucapkannya, menunjuknya, atau mengisyaratkannya;
    -- riil proses atau hasil menyatakan makna kata dengan memerinci unsur-unsur konsepnya;

    mendefinisikan/men·de·fi·ni·si·kan/ v memberikan definisi; 
    pendefinisian/pen·de·fi·ni·si·an/ n proses, cara, perbuatan memberikan definisi

II. Ciri-ciri Definisi


    Suatu arti/makna kata tidak bisa langsung disebut sebagai definisi, karena definisi mempunyai ciri-ciri khusus. Adapun arti/makna kata bisa diartikan sebagai definisi jika terdapat unsur kata atau istilah yang didefinisikan, atau lazim disebut definiendum. Selanjutnya, di dalam arti tersebut harus terdapat unsur kata, frasa, atau kalimat yang berfungsi menguraikan pengertian, lazim disebut definiens, dan tentunya juga harus ada pilihan katanya.

    Pilihan kata tersebut ialah di mana definiens dimulai dengan kata benda, didahului kata ada-lah. Misalnya kalimat Cinta adalah perasaan setia, bangga, dan prihatin dan kalimat Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.

    Yang kedua, definiens dimulai dengan selain kata benda umpamanya kata kerja atau didahului kata yaitu'. Sebagai contoh Setia yaitu merasa terdorong untuk mengakui, memahami, menerima, menghargai, menghormati, mematuhi, dan melestarikan. Kemudian, definiens juga diharuskan memberi pengertian rupa atau wujud diawali kata merupakan, seperti kalimat Mencintai merupakan tindakan terpuji untuk mengakhiri konflik.’

    Adapun yang terakhir ialah bahwa definiens merupakan sebuah sinonim yang didahului kata ialah. Misalnya Pria ialah laki-laki.

III. Klasifikasi Definisi


a. Definisi Nominal

    Definisi nominal berupa pengertian singkat. Definiens pada definisi jenis ini terbagi menjadi ada tiga macam. Pertama, sinonim atau padanan, seperti kata manusia yang bersinonim dengan kata orang, maka jika ditulis hasilnya adalah Manusia]] ialah orang. Selanjutnya terkait dengan terjemahan dari bahasa lain, contohnya Kinerja ialah performance. Asal-usul sebuah kata dalam definisi nominal juga merupakan hal yang penting, contoh: Psikologi berasal dari kata "psyche" berarti jiwa, dan "logos" berarti ilmu, psikologi ialah ilmu jiwa.

b. Definisi Formal

    Definisi formal disebut juga definisi [[terminologis, yaitu definisi yang disusun berdasarkan logika formal yang terdiri tiga unsur. Struktur definisi ini berupa "kelas", "genus", "pembeda" (deferensiasi). Ketiga unsur tersebut harus tampak dalam definiens. Struktur formal diawali dengan klarifikasi, diikuti dengan menentukan kata yang akan dijadikan definiendium, dilanjutkan dengan menyebut genus, dan diakhiri dengan menyebutkan kata-kata atau deskripsi pembeda. Pembeda harus lengkap dan menyeluruh sehingga benar-benar menunjukkan pengertian yang sangat khas dan membedakan pengertian dari kelas yang lain. Contoh kalimat yang merupakan definisi formal adalah Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.

    Definisi formal mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar sesuai dengan aturan yang ada. Di antaranya, fefiniendium dan definiens bersifat koterminus, mempunyai makna yang sama. Kemudian, definiendium dan definiens bersifat konvertabel, dapat ditukarkan tempatnya dan definiens tidak berupa sinonim, padanan, terjemahan, etimologi, bentuk populer, atau pengulangan definiendium. Lihat perbandingannya:

    (a) Manusia adalah orang yang berakal budi (salah)

    (b) Manusia adalah insan yang berakal budi (salah)

    (c) Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna(benar)

    Menemukan berbagai macam definisi dalam kamus

    Selanjutnya definiens bukanlah kiasan, perumpamaan, atau pengandaian. Contonya kalimat Manusia adalah bagaikan hewan yang tidak pernah merasa puas (salah), kata bagaikan dalam kalimat ini merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan dalam definisi formal. Contoh yang benar berada dalam kalimat Manusia adalah ciptaan Tuhan yang diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya.

    Syarat berikutnya yaitu definiens menggunakan makna pararel dengan definiendium, tidak menggunakan kata dimana, yang mana, jika, misalnya, dan lain-lain, definiens juga harus menggunakan bentuk positif, bukan kalimat negatif; tanpa kata negatif; tidak, bukan. Misalnya bentuk kalimat negatif Pendidikan kewarganegaraan "tidak lain" adalah pembinaan pelajar agar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam masyarakat, baik sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun warga negara, sedang yang benar adalah Pendidikan kewarganegaraan adalah pembinaan pelajar agar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam keluarga, masyarakat, dan negara.

    Lagi, pembeda (deferiansi)pada definiens harus mencukupi sehingga menghasilkan makna yang tidak bisa (samar)dengan kelas yang lain. Hal ini bisa ditemukan dalam kalimat Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tidak benar jika hanya dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan.

c. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Oleh karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang akan melakukan pekerjaan.

    Yang merupakan ciri-ciri definisi operasional ialah mengacu pada target pekerjaan yang dicapai, berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan bersifat aksi, tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan.

d. Definisi Paradigmatis

    Definisi paradigmatis/personal bertujuan untuk mempengaruhi pola berpikir oranglain. Definisi jenis ini disusun berdasarkan pendapatan nilai-nilai tertentu.

    Ada empat ciri-ciri definisi paradigmatis, yakni; disusun berdasarkan paradigma (pola pikir) nilai-nila tertentu, berfungsi untuk mempengaruhi sikap, perilaku, atau tindakan orang lain, bertujuan agar pembaca mengubah sikap sesuai dengan definisi, berhubungan dengan nilai-nilai tertentu, misalnya: bisnis, etika, budaya, ajaran, falsafah, tradisi, adat istiadat, pandangan hidup.

    Adapun fungsi definisi paradigmatis dapat dikategorikan menjadi empat bagian: pertama, untuk mengembangkan pola berpikir; kedua, mempengaruhi sikap pembaca atau pendengar; ketiga, mendukung argumentasi atau pembuktikan dan memberikan efek persuasif.

e. Definisi Luas

    Definisi luas adalah batasan pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini diperlukan pada konsep yang rumit yang tidak dapat dijelaskan dengan kalimat pendek.

    Ciri-cirinya adalah dalam definisi tersebut hanya berisi satu gagasan yang merupakan definiendium, tidak menggunakan kata kias, setiap kata dapat dibuktikan atau diukur kebenarannya, dan menggunakan penalaran yang jelas.

    Contohnya dalam kalimat berikut Konsep ketahanan nasional tidak dapat hanya didefinisikan dengan kemampuan dinamik suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dari luar maupun dalam, langsung tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.. Karena itu konsep tersebut harus diberi definisi luas agar diketahui perkembangan konsep, unsur-unsurnya, pengembangannya di dalam semua aspek kehidupan bangsa dan negara.

IV. Teknik Menyusun Definisi

a. Definisi Ekstensional atau Denotatif

    Dengan menunjukkan kelas yang ditunjukan oleh definiendium, maka suatu definisi ekstensional akan bisa menetapkan arti dari suatu kata. Paling tidak ada tiga cara menunjukkan anggota-anggota dari suatu kelas, yaitu menunjuk pada mereka, menamai mereka secara individual, menamai mereka menurut kelompok. Misalnya kalimat Kursi adalah ini dan ini dan ini- seraya Anda menunjuk ke arah sejumlah kursi satu per satu.

b. Definisi Intensional

    Suatu definisi menentukan arti suatu kata dengan menunjukkan kualitas-kualitas atau ciri-ciri yang terkandung dalam kata itu.  Sebagai contoh kalimat Es adalah air yang membeku.

Source :
https://id.wikipedia.org/wiki/Definisi
No comments:

Monday, September 28, 2015

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra

A. Grafik Komputer

Grafik komputer adalah sebuah ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafik komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafik komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition).

Grafik komputer meliputi beberapa bagian, yaitu:
  1. Geometri : mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang.
  2. Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
  3. Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
  4. Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.
Grafik computer dapat digunakan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari bidang seni, sains, bisnis, pendidikan dan juga hiburan. Berikut adalah bidang aplikasi spesifik dari grafika komputer:

1. Bidang Pendidikan

    Penggunan dalam bidang pendidikan misalnya penggunaan diagram atau grafik yang ingin di sajikan user dengan menggunakan program yang disediakan. Atau seorang dosen arsitek menyajikan sebuah gambar bangunan dengan menggunakan AutoCad.

 (Penggunaan Grafik dalam Presentasi)

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4kbbKQObpFmrNLa6TYM4cEou-1iBWmjCGGqKaQfHvCQWL_4krWSW4mf7RodKj855d5yoNxAT6Thxq2PkrM7T8mAsmPGbM4H0_cCcTNFeGzoYfGAbLMO-ItKrJVobsq67-6bEx6123C3k/s1600/pembuatan+grafik+2.png
 source : http://sintadeviyanti.blogspot.co.id/2012/12/belajar-power-point_14.html
(Penggunaan AutoCad untuk menyajikan sebuah gambar bangunan)
https://karyaguru.files.wordpress.com/2014/03/render-autocad-exterior-rumah-2-lantai.jpg 
source : https://karyaguru.files.wordpress.com/2014/03/render-autocad-exterior-rumah-2-lantai.jpg

2. Computer Art

    Computer art adalah penggunaan komputer grafis untuk menghasilkan karya-karya seni. Hasil dapat berupa layout media cetak, logo, lukisan abstrak. Contoh: Adobe Photoshop, Corel Painter, GIMP.

(Contoh Lukisan Abstrak dengan Adobe Photoshop) 
https://zenithtaciaibanez.files.wordpress.com/2012/01/abstrak.jpg 
source :  https://zenithtaciaibanez.files.wordpress.com/2012/01/abstrak.jpg 

3. Computer Aided Design (CAD)

    CAD adalah alat bantu berbasis komputer yang digunakan dalam proses analisis dan desain, khususnya untuk sistem arsitektural dan engineering. CAD banyak digunakan dalam mendesain bagunan, mobil, pesawat, komputer, alat-alat elektronik, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya.

(Design sebuah motor dengan menggunakan AutoCAD)
http://edc-ipb.com/wp-content/uploads/2012/04/4.png 
source : http://edc-ipb.com/wp-content/uploads/2012/04/4.png 
4. Video Game

    Video game adalah permainan yang melibatkan interaksi dengan user interface untuk menghasilkan umpan balik berupa visualisasi pada perangkat video. Banyak aplikasi yang ada contohnya aplikasi 2 dimensi seperti tetris, hingga yang rumit 3 dimensi, dan memerlukan resource banyak, seperti game sepakbola Pro Evolutin Soccer atau FIFA.

(Contoh Game 2D Super Mario Bros)
http://visualnews-wp-media-prod.s3.amazonaws.com/wp-content/uploads/2015/09/10150000/mario-bros-fondos-de-pantalla-del-aniversario-super-460228.jpg 
source : http://visualnews-wp-media-prod.s3.amazonaws.com/wp-content/uploads/2015/09/10150000/mario-bros-fondos-de-pantalla-del-aniversario-super-460228.jpg
 
(Contoh Game 3D PES 2016)
http://www.pes-patch.com/wp-content/uploads/2015/06/PES-2015-Adboard-PES-2016-FIFA-15-by-Saifudin-Azis.jpg 
source : http://www.pes-patch.com/wp-content/uploads/2015/06/PES-2015-Adboard-PES-2016-FIFA-15-by-Saifudin-Azis.jpg
5. Hiburan
    Komputer grafis juga digunakan secara luas pada bidang entertainment seperti motion pictures, animasi, dan lain sebagainya.

(Penggunaan dalam bidang Animasi [Durarara!!])
http://cdn.myanimelist.net/images/anime/10/71772l.jpg 
source: http://cdn.myanimelist.net/images/anime/10/71772l.jpg
 
B. Pengolahan Citra 

    Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi ), misalnya mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang.

     Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling.

     Gambar analog dibagi menjadi N baris dan M kolom sehingga menjadi gambar diskrit. Persilangan antara baris dan kolom tertentu disebut dengan piksel. Contohnya adalah gambar/titik diskrit pada baris n dan kolom m disebut dengan piksel [n,m].

Operasi -operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra banyak ragamnya. Namun, secara umum, operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:

1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement).
  
     Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra.

     Contoh-contoh operasi perbaikan citra:
      a. perbaikan kontras (gelap/terang)
      b. perbaikan tepian objek (edge enhancement)
      c. penajaman (sharpening)
      d. pembrian warna semu (pseudocoloring)
      e. penapisan derau (noise filtering)

2. Pemugaran citra (image restoration).

    Operasi ini bertujuan menghilangkan/meminimumkan cacat pada citra. Tujuan pemugaran citra mirip dengan operasi perbaikan citra. Bedanya, pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui.

     Contoh-contoh operasi pemugaran citra:
     a. penghilangan kesamaran (deblurring).
     b. penghilangan derau (noise)

3. Pemampatan citra (image compression).

    Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus.

4. Segmentasi citra (image segmentation).

     Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.

5. Analisis citra (image analysis)

    Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik pengorakan citra mengekstraksi ciri -ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses segmentasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya.

     Contoh-contoh operasi pengorakan citra
     a. Pendeteksian tepi objek (edge detection)
     b. Ekstraksi batas (boundary)
     c. Representasi daerah (region)

6. Rekonstruksi citra (image reconstruction)

    Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa foto rontgen dengan sinar X digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.


Berikut ini adalah contoh penerapan pengolah citra dalam kehidupan :

1. Bidang Kesehatan

   Dalam bidang kesehatan, pengolahan citra telah banyak diterapkan. Salah satu contoh yang sering dijumpai adalah foto rontgen. Foto tersebut diambil dengan menembakan sinar x ke bagian tubuh manusia kemudian diproses sehingga menghasilkan potret tubuh manusia bagian dalam. Hasil foto tersebut berguna bagi tim medis untuk mendiagnosa penyakit seseorang.

2. Bidang Visual

    Pada bidang visual, pengolah citra yang dilakukan misalnya pemotretan lewat satellite, foto kamera dan lain-lain.

refrensi : 
https://adityarinaldii.wordpress.com/2014/10/06/mengenal-grafik-komputer-dan-pengolahan-citra/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_citra
No comments:

    Followers