Sunday, December 27, 2015

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif (Aplikasi Metro Mini)


Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Belakangan ini, banyak masalah yang menimpa Metro Mini di Ibu Kota. Salah satunya yang terjadi kemarin di Tubagus Angke pada 6 Desember 2015. Ini menjadi suatu masalah karena apa sudah kita ketahui seperti supir yang ugal-ugalan demi penumpang dan juga kendaraan yang di pakai tidak layak jalan. Tidak berarti semua supir atau kendaraan Metro Mini masuk ke dalam kategori tersebut. Ini lah yang mendasari kenapa ide untuk membuat aplikasi Metro Mini ini.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, dapat di identifikasikan masalah yang ada sebagai berikut: Batasan Masalah
1.      Bagaimana cara memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang metro mini?
2.      Bagaimana cara aga supir bisa hidup tentram tanpa harus ugal-ugalan di jalan demi mengejar setoran?
C.     Batasan Masalah
Dalam penulisan proposal ini maka kami membatasi pembahasan masalah yang ada yaitu:
1.      Bagaimana mengetahui supir Metro Mini yang terpecaya?
2.      Bagaimana mengetahui kondisi kendaraan Metro Mini?
3.      Bagaimana mengetahui pemberhentian Metro Mini di halte selanjutnya?
D.    Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah tersebut, maka permasalahan dalam proposal ini dapat di rumuskan yaitu “Bagaimana menciptakan transportasi Metro mini yang aman dan nyaman”
E.     Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan aplikasi Metro Mini ini:
1.      Memudahakan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui dimana saja halte Metro Mini.
2.      Memudahkan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui identitas supir.
3.      Memudahkan user/konsumen/pengguna Metro Mini untuk mengetahui kendaraan yang digunakan supir.
F.      Kegunaan Penelitian
Kegunaan Aplikasi ini adalah untuk mempermudah pengguna Metro Mini dalam mendapatkan informasi Metro Mini tersebut. Dengan begitu pengguna merasa aman dan nyaman dengan mengetahui terlebih dahulu profile Supir serta Kendaraan yang akan dinaiki nya.


Bab II
Landasan Teori
A.    Pengertian
Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris: software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
  1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
  1. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
  1. Perangkat lunak informasi kerja
  1. Perangkat lunak media dan hiburan
  1. Perangkat lunak pendidikan
    • Manajemen ruang kelas
    • Manajemen survei
    • Manajemen pelatihan
    • Perangkat lunak kesiapan penjualan
  1. Perangkat lunak pengembangan media
  1. Perangkat lunak rekayasa produk
Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
             
Bab III
A.    Tempat dan Waktu Penelitian

Hari/Tanggal : Senin, 4 Januari 2016
Pukul : 10.00 WIB – 17.00 WIB
Tempat : Jalan Tubagus Angke
B.     Metode Penelitian
• Metode Kualitatif, adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
• Metode Kuantitatif, Penelitian ini didasari oleh suatu filsafat positivisme yang mengacu pada fenomena-fenomena objektif serta dikaji secara kuantitatif. Memaksimalkan objektivitas desain dalam penelitian dengan memakai angka-angka, struktur, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol. Di dalam penelitian kuantitatif ada beberapa metode yakni : deskriptif, survei, komparatif, penelitian tindakan, korelasional, dan ekspos facto.
• Metode Deskriptif, merupakan sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang berlangsung saat ini maupun yang lampau. Seperti : berapa lama orang dewasa menghabiskan waktunya untuk bekerja. Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan da dalam langkah-langkah perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan (developmental studies). Ada 2 sifat di dalam penelitian perkembangan yakni longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu..
C.     Instrumen
Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sudah dilakukan sejak awal. Proses pengumpulan data meliputi aktor (informan), aktivitas, latau, atau konteks terjadinya peristiwa. Sebagai “alat pengumpul data” (konsep human instument), peneliti harus pandai-pandai mengelola waktu yang dimiliki, menampilkan diri, dan bergaul di tengah-tengah masyarakat yang dijadikan subyek penelitiannya. Dan penelitian kualitatif bukan hanya sekedar terkait dengan kata-kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam penelitian kualitatif adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan diamati.
Adapun proses pengambilan data kualitatif biasanya dilakukan dengan cara partisipant observation (pangamatan terlibat), yaitu dengan cara peneliti melibatkan diri dalam kegitan masyarakat yang ditelitinya, sejauh tidak mengganggu aktifitas keseharian masyarakat tersebut. Pengamat terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang bersangkutan dan tidak menyembunyikan diri. Harapan dilakukannya proses ini adalah peneliti dapat menemukan makna dibalik penelitian yang dilaksanakannya, baik tentang prilaku ucapan ataupun simbol-simbol yang ada di masyarakat (Idrus, 2009: 149).
Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Observasi/ pengamatan, merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisipatif. Maksudnya, pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti

D. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah selesai merancang pembuatan aplikasi Metro Mini untuk Pemkot DKI Jakarta, jika tidak ada kendala mungkin aplikasi ini akan berguna bagi masyarakat untuk mengetahui profile dari Supir dan juga kendaraan yang akan di naikinya, sehingga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman.

4.2 Saran

Sebaiknya dalam pembuatan aplikasi ini, di barengi dengan pemilihan supir yang berkualitas dan terlatih dalam mengendrai metro mini ini, karena jika hanya terpaku dengan aplikasi tetapi tidak dibarengi dengan seleksi yang ketat untuk supir, maka rasa nyaman dan aman belum bisa terpenui untuk masyarakat pengguna metro mini.
 
E.    Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi
http://feryboys.blogspot.co.id/2014/03/contoh-proposal-penelitian-kualitatif.html

0 Comments:

Post a Comment

    Followers