Konon,
pada jaman dahulu kala, rusa tidak mempunyai tanduk. Justru anjinglah
yang mempunyai tanduk panjang dan bercabang-cabang. Pada suatu ketika,
musim panas yang sangat panjang tiba, sehingga hampir semua sungai
menguap airnya hingga kering. Semua hewan merasa kehausan dan juga
kelaparan karena rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya tidak dapat tumbuh.
Kehausan
dan kelaparan juga dialami oleh sepasang rusa. Mereka pergi mencari air
dengan menyusuri bukit, dan lereng-lereng gunung. Dan akhirnya setelah
mencari cukup lama mereka pun menemukan sebuah sungai yang masih ada
airnya. Selain sepasang rusa tersebut, sudah ada banyak hewan-hewan lain
yang juga berada di situ.
“Setelah
sekian lama kita mencari, baru sekarang kita menemukan air. Lihatlah,
sudah banyak binatang lain yang berkumpul disini.”, kata rusa jantan
kepada rusa betina.
Rusa betina kemudian memalingkan pandangannya ke segala penjuru.
“Iya, memang tempat ini sudah ramai dipenuhi oleh binatang lainnya yang juga kehausan dan kelaparan”, kata rusa betina.
Sepasang
rusa itu lalu turun ke sungai. Tiba-tiba rusa betina melihat sesuatu
dan berkata kepada rusa jantan, “Coba lihat ke sana! Siapa binatang itu.
Betapa tampannya dia. Tanduknya sangat bagus dan menarik. Wah, dia
terlihat sungguh gagah.”
Si rusa jantan lalu menoleh, dan memperhatikan binatang yang sedang menuruni bukit menuju sungai untuk minum.
“Itu adalah anjing. Dia sahabatku namun kita sudah lama tidak berjumpa,” jawab rusa jantan.
Ketika si anjing tiba di pinggir sungai, ia melihat rusa jantan dan istrinya.
“Hai, rusa! Sedang apa kau di sini?” tegur si anjing kepada rusa jantan sahabatnya.
“Ya,
jangan heran. Sekarang ini air kan sangat sulit diperoleh karena
kekeringan, dan makanan pun tak ada. Kami pergi mencari kesana kemari
hingga akhirnya menemukan air di tempat ini”, jawab rusa jantan.
Kemudian mereka semua turun ke sungai untuk minum. Setelah minum, ketiga hewan itu lalu berpencar kembali.
“Mana si anjing itu tadi?” Tanya rusa betina kepada rusa jantan.
“Oh,
itu di sana! Di bawah pohon, dia sedang beristirahat. Mungkin dia masih
merasa lelah setelah menempuh perjalanan yang jauh”, jawab rusa jantan.
“Kalau begitu, ayo kita juga beristirahat disana bersama dengan dia”, ajak si rusa betina kepada suaminya.
“Ah, kamu ini!", tegur rusa jantan kepada rusa betina.
"Kenapa dari tadi kamu selalu memandangi si anjing? Sedangkan aku tak lagi kamu perhatikan?” tanya rusa jantan dengan jengkel.
“Tentu
saja. Aku kagum dengan tanduk si anjing itu. Wah sungguh tak terkatakan
indahnya. Oh, sungguh indah sekali”, jawab rusa betina sambil terus
memuji-muji tanduk si anjing.
“Apakah ia terlihat lebih gagah dariku?” tanya si rusa jantan pada rusa betina istrinya.
“Ya,
tentu saja tidak. Tetapi yang jelas tanduknya sangat bagus. Jika kau
mempunyai tanduk seperti dia, pasti kau akan terlihat jauh lebih gagah
daripada si anjing” jawab rusa betina
Rusa jantan lalu terdiam sejenak. Ia pun berusaha mencari akal.
“Begini
saja,” kata rusa jantan sesaat kemudian. Kalau kamu mau lihat aku
bertanduk, nanti aku akan meminjam tanduk si anjing. Aku akan kesana
dulu untuk berbicara dengannya.”
Rusa jantan itu terpengaruh oleh rayuan istrinya. Ia lalu menemui si anjing.
“Hei anjing temanku. Istriku ingin sekali melihat kita berlomba lari,” kata rusa jantan berbohong.
Si
anjing yang tak ingin membuat sahabatnya kecewa menyetujui usul itu.
Mereka lalu pergi ke tepi padang rumput untuk berlomba lari.
“Apabila saya sudah berdiri dan mengangkat kakiku, maka mulailah kalian berdua lari”, rusa betina memberikan aba-aba.
Rusa
jantan dan anjing itu kemudian berlomba lari. Dan ternyata, anjing
dapat dengan mudah dikalahkan oleh si rusa jantan. Si anjing merasa
kecewa karena kekalahannya itu. Sang rusa jantan pun segera menghibur
sambil berusaha menipunya.
“Begini
anjing temanku. Kau tadi dapat kukalahkan karena kau memakai tanduk
yang berat sehingga larimu menjadi lambat. Nah, supaya adil bagaimana
kalau aku sekarang yang memakai tanduk itu. Lalu kita berlomba lari
lagi.”
Anjing
kemudian menyetujui lagi usul sahabatnya tanpa merasa curiga. Ia lalu
melepaskan tanduknya dan memberikannya kepada rusa jantan. Rusa jantan
lalu memakai tanduk si anjing yang besar dan bercabang-cabang itu.
Anjing
dan rusa jantan pun berlomba lagi. Ketika rusa jantan melihat si anjing
berlari sekencang-kencangnya di depan, ia pun berlari tetapi berbelok
ke arah lain menjauh dari si anjing. Sedangkan si anjing terus berlari
dan berlari tanpa menyadarinya. Karena merasa akan menang, anjing baru
menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat bahwa si
rusa jantan sudah menghilang dan tak ada di belakangnya.
Sadar
dia telah ditipu, si anjing berlari berbalik arah untuk memburu si rusa
jantan dengan marah. Akan tetapi, karena si rusa jantan jauh lebih
gesit dan lincah, si anjing tak mampu menyusulnya. Dan akhirnya, tanduk
si anjing pun dibawa lari oleh rusa jantan.
Karena
itulah hingga sekarang, bila anjing melihat rusa jantan, dia pasti akan
mengejarnya, karena ingin meminta kembali tanduknya yang dulu dipinjam.
Hingga saat ini binatang rusa jantan memiliki tanduk yang indah dan
kokoh, yang membuatnya terlihat gagah.
Sumber Cerita Rakyat Rusa dan Anjing
0 Comments:
Post a Comment